Simposium Standar-Standar Keberlanjutan Global 3rd May 2017 | Jakarta, Indonesia

Fay Fay Choo, Direktur Asia untuk Sumber Kakao Berkelanjutan, Mars Incorporated

Fay Fay Choo berpengalaman 23 tahun menangani rantai pasokan dan sumber strategis, dan dalam lima tahun terakhir bertanggung jawab secara langsung atas pengembangan kakao yang berkelanjutan di Asia, di mana Mars memiliki program ekstensif yang mencakup penelitian ilmu, alih teknologi dan sertifikasi yang melibatkan puluhan ribu petani di Indonesia, Filipina dan Vietnam.

Nurdiana Darus, Direktur Eksekutif untuk kawasan Asia Tenggara, Rainforest Alliance

Sebagai direktur untuk kawasan Asia Tenggara, Nurdiana Darus memimpin berbagai tim dalam membuat dan melaksanakan rencana strategis untuk menumbuhkan pengaruh Rainforest Alliance di kawasan, khususnya di sektor kelapa sawit. Darus memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang manajemen strategis dan pelaksanaan program. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Direktur Eksekutif?Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP)?di mana dia bekerja dengan lebih dari 30 mitra, pejabat-pejabat pemerintah dan para pemangku kepentingan internasional dalam melaksanakan komitmen ambisius terhadap sumber dan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Darus bekerja di Lembaga REDD+ (Program Penurunan Emisi akibat Deforestasi dan Kerusakan Hutan) sebagai Deputi Menteri bidang Teknologi, Sistem dan Pemantauan dan menjadi penasihat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Program REDD+ di Indonesia. Dia juga pernah menduduki jabatan-jabatan kepemimpinan di perusahaan-perusahaan Fortune 500 termasuk di Accenture, perusahaan konsultan terbesar di dunia yang beroperasi di 56 negara, selama 16 tahun.

Veronica Herlina, Direktur Eksekutif, Forum Kopi Berkelanjutan Indonesia (SCOPI)

Veronica Herlina membantu para Pemangku Kepentingan Kopi di Indonesia menangani kegiatan-kegiatan perkopian yang berkelanjutan di Indonesia untuk jangka waktu yang cukup lama sebelum para pemangku kepentingan tersebut meluncurkan forum yang diberi nama SCOPI?(Sustainable Coffee Platform of Indonesia)?pada tanggal 31 Maret 2015. Pengalamannya selama lebih dari 10 tahun di pekerjaan-pekerjaan sebelumnya di industri makanan dan minuman, sektor kopi swasta dan Asosiasi-Asosiasi Perkopian lain merupakan salah satu aset untuk memahami lebih banyak mengenai para pemain kopi dan merancang kegiatan-kegiatan yang mendukung kopi berkelanjutan di Indonesia. Bekerja di organisasi-organisasi perkopian merupakan bagian dari kecintaannya kepada kopi dan tantangan-tantangan yang dihadapainya. Veronica telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif SCOPI sejak bulan Mei 2015 hingga sekarang.

Steffen Kaeser, Kepala Divisi Standar-Standar dan Fasilitasi Perdagangan, UNIDO

Steffen Kaeser adalah Kepala Divisi Standar-Standar pada Departemen Perdagangan, Investasi dan Inovasi di Markas Besar UNINDO di Wina, Austria. Dia memimpin tim pakar yang memberikan bantuan teknis di bidang pengembangan kapasitas perdagangan dan pembinaan perdagangan, khususnya dalam bidang pengembangan infrastruktur kualitas, rantai nilai dan promosi standar-standar keberlanjutan. Dia bertanggung jawab untuk merancang dan mengimplementasikan kerjasama antarlembaga dan program-program bantuan teknis di bidang-bidang tersebut, khususnya di Afrika dan Asia. Dia juga bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan advokasi global dan penelitian-penelitian dan publikasi-publikasi terkait. Di awal karirnya, Steffen Kaeser bekerja sebagai konsultan mandiri untuk lembaga-lembaga multilateral dan PBB di sejumlah besar negara di Afrika, Asia dan kawasan Arab. Dia terutama bekerja di bidang-bidang pengembangan standar dan harmonisasi, peningkatan dan akreditasi metrologi dan laboratorium-laboratorium pengujian, pendirian layanan-layanan akreditasi, lembaga-lembaga sertifikasi, dan sebagainya, khususnya di Negara-Negara Kurang Berkembang (LDC). Dia ditugaskan di kantor lapangan UNINDO di Algeria dari tahun 1990 hingga tahun 1994. Dia memiliki gelar pascasarjana dalam bidang ekonomi dan administrasi bisnis.

Karin Kreider, Direktur Eksekutif, ISEAL Alliance

Karin Kreider adalah Direktur Eksekutif ISEAL Allicance ? organisasi yang menjadi tulang punggung global bagi gerakan standar-standar keberlanjutan. Dia merupakan salah satu pakar dalam bidang ekolabel, standar-standar keberlanjutan dan sertifikasi. Sebelum bergabung dengan ISEAL pada tahun 2009, dia terlibat dalam pendirian Rainforest Alliance, dan bekerja selama lebih dari 20 tahun di organisasi tersebut, pertama sebagai Wakil Direktur, kemudian sebagai Direktur Program Keberlanjutan Pertanian. Karin mendapatkan gelar BFA dan MBA dari Universitas New York dan berbasis di London.

Shen Yan Liow, Manajer Standar Rantai Pasokan Asia Tenggara, Dewan Penatagunaan Kelautan?(Marine Stewardship Council)

Yan percaya pada kekuatan dan kecerdasan masyarakat sebagai pendorong keberlanjutan dalam konsumsi sumber daya global. Dia memusatkan perhatiannya pada komunikasi ilmu pengetahuan yang efektif, pelibatan pemangku kepentingan dan pengembangan kebijakan dalam membentuk praktik-praktik terbaik di industri makanan laut global. Selama 10 tahun terakhir, dia telah telah tinggal dan bekerja di Eropa sebelum menjalankan peran barunya untuk mengembangkan program aksesabilitas, kapasitas dan menjaga integritas rantai pasokan makanan laut di Asia Tenggara, Hong Kong & India. Saat ini dia terlibat dalam pemantauan dan evaluasi udang tambak, dan dalam mengembangkan solusi-solusi keterlacakan informasi asal produk yang dapat diterapkan di seluruh rantai pasokan pada saat produk-produk tersebut dikirimkan ke seluruh dunia.

L?szl? M?th?, Manajer Program Akreditasi RSPO dan RSB, Accreditation Services International

L?szl? M?th? memimpin Program-Program Akreditasi RSB dan RSPO di ASI. Dia mengawasi perencanaan dan pengelolaan pemohon dan lembaga-lembaga penilai konformitas yang terakreditasi, mengelola tim asesor, dan merupakan Asesor Utama untuk Program-Program Akreditasi FSC, RSB dan RSPO. L?szl? bergabung dengan ASI pada tahun 2013. Dia bekerja selama delapan tahun pada Program Kehutanan WWF, dan selama lima tahun terakhir memusatkan perhatiannya pada hubungan antara kebijakan-kebijakan energi terbarukan dengan pengelolaan hutan dan konservasi. Karya-karyanya memberikan sumbangan terhadap syarat-syarat keberlanjutan yang dituangkan di dalam berbagai kerangka peraturan, seperti Pedoman Energi Terbarukan Uni Eropa. L?szl? mendapatkan gelar sarjana teknik dari Universtias Oradea dan Master dalam bidang Kebijakan dan Ilmu Lingkungan dari?Central European University?dan Universitas Manchester. Berkebangsaan Hongaria, L?szl? fasih berbahasa Inggris, bahasa Romania dan bahasa Hongaria.

Wander Meijer, Direktur Kawasan Asia Pacific,?GlobeScan

Wander adalah eksekutif senior di bidang riset pasar dengan pengalaman bisnis dan manajemen selama lebih dari 20 tahun di Eropa, Asia Pasifik dan Amerika Latin. Dia pernah menjadi penasihat strategi, pengembangan bisnis dan manajemen untuk beberapa perusahaan, dan memiliki minat khusus terhadap kebijakan-kebijakan keberlanjutan dan pembangunan sosial. Dia telah tinggal dan bekerja di Hong Kong sejak tahun 1999, dengan tugas selama 4 tahun di Buenos Aires di mana dia menjadi CEO TNS Amerika Latin. Wander bergabung dengan GlobeScan pada tahun 2015 untuk memperluas jangkauan operasi APAC.

Imran Nasrullah, CEO Presiden Direktur (Indonesia), Louis Dreyfus Company (LDC)?

Imran adalah Pejabat Tertinggi Eksekutif (CEO) ? Indonesia di Louis Dreyfus Company. Dia bergabung dengan Kelompok ini pada awal tahun 2015. Sebelum bergabung dengan LDC, Imran telah memiliki banyak portofolio bisnis sepanjang karirnya, dan memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman sebagai manajer senior dan pembangun bisnis global dalam bidang industri komoditas pertanian. Dia bergabung dengan Louis Dreyfus Company dari Cargill Energy Transportation and Metals Singapura, di mana dia menjabat sebagai Direktur Penjualan dan Pemasaran Pengembangan Bisnis untuk kawasan Asia Selatan dan Pakistan. Sebelum menduduki jabatan tersebut, Imran mengelola meja Carter Asia di Cargill Ocean Transportation Singapura, dan juga memimpin pembentukan meja kargo domestik China untuk perusahaan tersebut.

Anita Neville, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan dan Hubungan Keberlanjutan, Golden Agri-Resources Ltd?

Membagi waktunya antara Jakarta dan Singapura, Anita bertanggung jawab untuk memastikan bahwa strategi keberlanjutan GAR memenuhi harapan dan melibatkan para suplier GAR dan pemangku kepentingan industri. Dia percaya bahwa laju perubahan yang sedang berlangsung di industri kelapa sawit belum pernah terjadi sebelumnya, namun kunci keberhasilan yang berkelanjutan akan dapat diwujudkan dengan membawa percakapan dari ruang rapat ke perkebunan kelapa sawit. Dia menganjurkan pendekatan yang berbasis masyarakat yang berfokus pada pertanian, peran kelapa sawit sebagai makanan dan keluarga-keluarga yang menanamnya. Anita bergabung dengan Golden Agri-Resources pada tahun 2016 setelah sepuluh tahun bekerja dengan Rainforest Alliance, LSM internasional yang didedikasikan untuk melestarikan hutan-hutan tropis. Anita Neville memainkan peranan utama dalam merancang dan melaksanakan strategi permasaran global layanan sertifikasi dan verifikasi Rainforest Alliance dan menjadi perwakilan untuk kawasan Australia dan Oseania. Dia adalah auditor Forest Stewardship Council (FSC), dengan keahlian khusus di bidang aspek-aspek sosial dari standar kehutanan yang disegani. Sebelum bekerja dengan Rainforest Alliance, Neville adalah Direktur Komunikasi E3G, sebuah kelompok pemikir politik lingkungan yang berfokus di Eropa yang mengkhususkan diri di bidang diplomasi iklim dan kebijakan energi. Dia memulai karirnya di negara asalnya Australia bekerja di WWF UK, hingga menjadi Kepala Advokasi di mana dia bekerja untuk menjamin HSBC Investing dalam kemitraan Alam, yang ditekuninya hingga saat ini dalam bentuk Program Air HSBC.

Chandra Panjiwibowo, Perwakilan Negara Indonesia, UTZ

Chandra Panjiwibowo telah memiliki 14 tahun pengalaman profesional di bidang lingkungan hidup, pertanian, kehutanan, pengelolaan sumber daya alam, keamanaan pangan, dan perubahan iklim. Dia telah bekerja dengan organisasi-organisasi nasional dan internasional, seperti UNDP, WFP, GIZ, World Agroforestry Centre, dan Yayasan Pelangi dalam program-program perubahan iklim dan lingkungan hidup di seluruh Indonesia. Saat ini dia menjabat sebagai Perwakilan Negara Indonesia di UTZ, program sertifikasi global untuk kopi, kakao dan teh berkelanjutan.

Hartono Prabowo, Perwakilan Nasional, Forest Stewardship Council Indonesia

Hartono diangkat sebagai Perwakilan Nasional FSC di Indonesia pada tahun 2013. Sebelum bergabung dengan FSC, Hartono bekerja pada sebuah organisasi nirlaba lingkungan hidup global selama 10 tahun. Di awal karirnya, Hartono bekerja di sebuah perusahaan berbasis kayu di Kalimantan Timur. Sebagai seorang rimbawan, Hartono telah lama bekerja di sektor kehutanan Indonesia. Dia memiliki peran dan pengalaman dalam pelaksanaan praktik-praktik pengelolaan hutan yang baik dan menjadi penasihat bagi beberapa konsesi hutan di Indonesia. Dia juga memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan melaksanakan pengelolaan lacak balak (chain of custody) atau sistem keterlacakan kayu pada konsesi hutan maupun pabrik pengolahan kayu. Hartono juga terlibat dalam pengembangan dan pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di bidang kehutanan dan manajemen lingkungan hutan. Di bidang non-teknis, Hartono pernah mengelola program pelatihan perusahaan, mengembangkan kurikulum dan silabus pelatihan kehutanan dan menjadi instruktur. Dia juga berpengalaman dalam melakukan siklus perencanaan perusahaan (mengembangkan visi-misi, perencanaan strategis dan bisnis, perencanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi) dan manajemen sumber daya manusia.

Danang Raditya, Spesialis Pasokan Kayu dan Kehutanan, IKEA Supply AG (Kantor Perwakilan Indonesia)

Danang Ari Raditya memperoleh gelar Master Kehutanan dari Universitas Joensuu, Finlandia dan Universitas Ilmu-Ilmu Pertanian, Swedia. Danang telah bekerja di IKEA Supply AG (Kantor Perwakilan Indonesia) sejak tahun 2009. Jabatannya sekarang adalah sebagai Spesialis Pasokan Kayu dan Kehutanan, yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Dalam perannya, Danang mendukung negara-negara di mana IKEA dewasa ini membeli produk-produk perlengkapan rumah tangganya, seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Tanggung jawab utamanya adalah mengembangkan dan menerapkan strategi Pencapaian Sumber-Sumber yang Lebih Berkelanjutan IKEA (MSS) 2020, mendukung akses terhadap sumber kayu berkelanjutan secara terus-menerus dan berkelanjutan dengan harga terendah (optimasi rantai nilai hutan ? produk akhir), serta memastikan dipenuhinya persyaratan-persyaratan keberlanjutan pada kayu IKEA. Danang juga mengkoordinasikan proyek-proyek kehutanan yang dibiayai oleh IKEA di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan standar-standar pengelolaan hutan. Sebelum menduduki jabatannya yang sekarang, Danang adalah Spesialis Pasokan Kayu dan Kehutanan untuk divisi Pembelian IKEA di Eropa Utara yang berbasis di Almhult, Swedia.

Wawan Ridwan, Direktur Program Segitiga Terumbu Karang, WWF Indonesia

Wawan bergabung dengan WWF Indonesia pada bulan Mei 2001. Dia memimpin beberapa proyek WWF Indonesia seperti menjadi Pemimpin Proyek Program Bersama WWF dan Nature Conservancy di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Pemimpin Proyek WWF-ITTO di Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat dan Manajer Proyek Manajemen Penelitian Alam WWF Indonesia Sundaland Bioregion pada tahun 2002. Wawan menjabat sebagai Direktur Program Kelautan dan Spesies Kelautan WWF Indonesia dari tahun 2007 ? 2013. Sebelum bergabung dengan WWF Indonesia, Wawan memulai karirnya sebagai pegawai negeri Ditjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (sekarang PHKA) sebagai staf perencana di Taman Nasional Ujung Kulon. Dia menjadi Kepala Divisi Perencanaan Jangka Menengah PHPA. Selama 12 tahun dia menjabat masing-masing sebagai Kepala Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Tengger Semeru.

Darrel Webber, Chief Executive Officer, Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO)

Sebelum bergabung dengan RSPO pada tahun 2011, Darrel Webber adalah Rekan Senior di Global Sustainability Associates, suatu peran yang menuntutnya untuk memberikan nasihat tingkat tinggi kepada perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi di bidang pengembangan pertanian (termasuk kelapa sawit).? Sebelum itu, dia adalah Manajer Senior Pelibatan Sektor Kelapa Sawit di WWF Internasional dan manajer regional di perusahaan-perusahaan seperti Permanis Sandilands Sdn. Bhd. dan Shell Malaysia, Ltd. Dari tahun 2007 hingga 2009, Darrel Webber menjadi anggota Dewan Eksekutif RSPO mewakili konstituen LSM-LSM Lingkungan Hidup karena jabatannya di WWF-International. Darrel juga terlibat aktif dalam diskusi-diskusi awal dan pengembangan Prinsip-Prinsip dan Kriteria RSPO.

Joshua Wickerham, Manajer Kebijakan dan Penjangkauan, ISEAL Alliance

Joshua mengelola proyek-proyek ISEAL di China. Dia juga meneliti tren-tren yang memengaruhi inisiatif-inisiatif keberlanjutan, penjaminan di negara-negara berkembang, dan aspek-aspek lain kebijakan dan kerja penjangkauan. ?Joshua telah bekerja sebagai penasihat ISEAL sejak tahun 2010, pertama dalam bidang strategi pelibatan bisnis dan kemudian dalam mengembangkan dan memberi nasihat untuk proyek-proyek ISEAL di China. Sebelum bergabung dengan ISEAL, dia menjadi konsultan untuk UNEP, UNCTAD, WWF, ITC, BigRoom, GIZ, dan sejumlah inisiatif dan standar keberlanjutan, terutama di Asia, namun juga di Amerika Latin. Dia pertama bekerja dengan standar-standar yang berkaitan dengan penjaminan laporan CSR dan pelibatan pemangku kepentingan dari tahun 2007 hingga 2010 sebagai Perwakilan China untuk AccountAbility. Joshua mendapatkan gelar Master dari Universitas California San Diego dan Bachelor of Arts dari Universitas Michigan.   Sumber: Artikel ini dipublikasikan oleh website Iseal Alliance di link "https://www.isealalliance.org/about-us/annual-conference/indonesia-simposium-2017/pembicara"

Share this Post