Detail Activity
Activity Description
Anggota SCOPI, Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (Yayasan IDH) bersama Enveritas pada pertengahan tahun 2019 melakukan studi yang memfokuskan pada pemahaman terhadap middleman atau pengumpul di dalam rantai pasok bisnis kopi di Indonesia, Vietnam, Uganda dan Kolombia. Studi ini bertujuan mendapatkan wawasan tentang profil dan peran pengumpul, prospek bisnis, dan mengumpulkan rekomendasi untuk lebih melibatkan pengumpul dalam mempromosikan praktik kopi berkelanjutan.
Namun, pandemi global telah menghambat banyak sektor, termasuk rantai pasok kopi secara global dan di Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi Robusta terbesar. Harga kopi Arabika Indonesia turun sejalan dengan permintaan di pasar yang juga semakin menurun, ditunjukkan oleh pembatalan dan penundaan pesanan di pasar global karena banyaknya kedai kopi dan bisnis kopi lainnya yang ditutup atau memiliki jam operasional terbatas. Sektor logistik juga dipengaruhi oleh kebijakan larangan perjalanan, yang menunda pengiriman dari kebun kopi ke penerima. Di sisi lain, konsumsi Robusta meningkat di AS dan Eropa yang diperkirakan akan meningkat pula di Asia dan Afrika juga untuk kopi rumahan. Harga kopi Robusta menurun karena mengacu pada harga kopi Arabika meskipun mungkin tidak turun sebanyak harga kopi Arabika. Selain harga dan permintaan pasar, situasi saat ini mempengaruhi ketersediaan pekerja untuk musim panen kopi di bulan Juni-Juli.
Sebagai upaya menyebarkan pemahaman dari studi ini serta menyelaraskan dengan kondisi pandemi global Covid-19, sesi Diskusi Kopi (DISKO) virtual dengan tema Peran Pengumpul dalam Prospek Bisnis Kopi Berkelanjutan, akan dilakukan pada:
Kamis, 13 Agustus 2020
Pukul 10.00 - 12.00 WIB (GMT +7)
Via Zoom Meeting
GRATIS dan terbuka untuk umum dengan kapasitas terbatas. Daftar sekarang di https://disko_peran_pengumpul_kopi.eventbrite.com/
Sampai jumpa!