DISKO: MEMPROMOSIKAN BISNIS MODEL YANG LEBIH BAIK UNTUK KEGIATAN REPLANTING TANAMAN KOPI OLEH PETANI

Sekitar 95% kopi di Indonesia merupakan perkebunan rakyat dengan produktivitas yang cukup rendah sekitar 700 kg/ha. Rendahnya produktivitas ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya akses ke pengetahuan untuk melakukan Good Agricultural Practices (GAP) dan Penanganan Pascapanen, Akses ke Pasar, dan Akses ke Pembiayaan. Adapun tantangan terbesar kopi Indonesia saat ini berada di bagian hulu, hampir 50% kopi di Indonesia sudah mencapai usia 50 tahun dan tidak produktif, sehingga diperlukan replanting/penanaman kembali.

Kolaborasi antara SCOPI dan para stakeholder sangat diperlukan untuk menjawab tantangan perkopian saat ini. Salah satu wadah yang diinisasi oleh SCOPI adalah melalui acara Diskusi Kopi (DISKO). Pada DISKO bulan ini, SCOPI bekerjasama dengan IDH (Yayasan Inisiatif Dagang Hijau) akan mewadahi forum diskusi dengan topik Mempromosikan Bisnis Model yang Lebih Baik untuk Kegiatan Replanting Tanaman Kopi oleh Petani Kopi. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terhimpun aspirasi dan masukan secara kolektif mengenai bisnis model replanting yang lebih baik dan dapat diterapkan di Indonesia.

Acara ini juga melibatkan Kementerian Koperasi dan UKM yang diharapkan dapat memperkuat organisasi petani dalam bentuk koperasi untuk dapat mempermudah petani memperoleh akses ke pembiayaan. Selain itu, koperasi petani dapat memperkuat posisi tawar petani kepada off-taker.