SCOPI Dan IDH GCP Latih Master Trainer

LAMBAR- Sustainable Coffee Platform Indonesia (SCOPI) dan IDH Global Coffee Platform (GCP) menggelar pelatihan Pelatih Utama ahli (training of trainer) Master Trainer Nasional Kurikulum dan Manual Pelatihan Budidaya Berkelanjutan (Good Agriculture Practices GAP) dan Pasca Panen (Post-harvest) Kopi Robusta.

Peserta pelatihan tersebut diikuti oleh 65peserta berasal dari 11 provinsi Lampung, Sumsel, Jabar, Jatim, Bali, NTB,NTT, Papua, Jambi, Bengkulu dan Sulawasi Selatan, yang merupakan perwakilan dari pemerintah, LSM, perusahan Kopi dan petani kader ahli dan dipusatkan di hotel permata Rabu-Kamis (20-21/9).

Program tersebut merupakan Kerjasama Pusat Pelatihan Pertanian Kementrian Pertanian RI, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), dihadiri langsung oleh Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc., Kepala Badan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)-Kementarian Pertanian RI, Direktur Eexutive SCOPI Veronica Herlina, dan Senior Coffe and Cocoa Program Manager Indonesia IDH GCP Imam Suharto, dibuka oleh Asisten II Bupati Lambar Ir. Noviardi Kuswan, dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Ir. Rusdi.

Sementara itu, Direktur Eexutive SCOPI Veronica Herlina  mengatakan, Nasional Kurrikulum dan Manual Pelatihan Kopi Robusta Berkelanjutan ini telah di luncurkan oleh Kepala Badan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)-Kementarian Pertanian RI bersama dengan Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Pangan-Kementerian Koordinator Perekonomian RI pada tanggal 2 Mei  2016, di Jakarta.

”Nasional Kurikulum dan Manual Pelatihan Kopi Robusta Berkelanjutan ini merupakan satu-satunya kurrikulum dan manual pelatihan Nasional yang disusun dengan melibatkan multi-stakeholders dari sektor perkopian nasional, pelaku pasar Internasional, pemerintah dan mitra kerja pemerintah,” kata dia.

Sebagai tindaklanjut, lanjut Veronica dari peluncuran pedoman pelatihan ini, SCOPI berkerjasama dengan beberapa Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bandung dan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) pengembangan Kopi Robusta.

”Salah satu program kerjasamanya adalah program pelatihan dengan mengacu pada Nasional Kurrikulum dan Manual Pelatihan Kopi Robusta Berkelanjutan. Program pelatihan ini mentargetkan  melatih pelatih utama (Master Trainer) sebanyak 120 orang dan pelatih dari kader petani sebanyak 3.600 kader tani,” jelasnya.

Sambung dia, penerapan pedoman pelatihan ini diharapkan bisa melatih petani Kopi Robusta paling kurang 70,000 petani sampai dengan 2020. Penerapan Nasional Kurikulum dan Manual pelatihan ini di mulai dengan dilaksanakannya Pelatihan Pelatih Utama ( Training of Trainer-ToT Master Trainer) di Provinsi Sumatera Selatan yaitu di Kota Pagar Alam pada tanggal 2-3 Juni 2016.

”Pada pelatihan angkatan I di Pagar Alam telah dilatih sebanyak 60 master trainer dari seluruh Indonesia. Dan pada Pelatihan angkatan II yang dilakukan di Kota Liwa,  Lambar diikuti oleh 65peserta berasal dari 11 provinsi bahkan ada yang dari papua,” pungkasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dcenhgan kegiatan tersebut diharapkan berdampak pada doubling  productivity dan tripling quality Kopi Robusta Indonesia.Pencapaian peningkatan produktifitas dan qualitas Kopi  ditargetkan bisa meningkatkan nilai jual kopi petani paling kurang Rp. 3000 per kg.

”SCOPI memprogramkan melakukan pemantauan setiap semester terhadap tindak lanjut (RTL) dari pelatihan yang telah disusun oleh master trainer dari masing-masing provinsi/Kabupaten untuk memastikan bahwa hasil pelatihan ini berdampak pada petani  Kopi. Pemantauan (monitoring)akan dilakukan berkerjasama dengan  Kementerian Pertanian (Pusat Pelatihan Pertanian), Pemerintah Daerah (Dinas Perkebunan) dan mitra kerja SCOPI di wilayah-wilayah Pengembangan Kopi Robusta Berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya.

Dikonfirmasi usai pembukaan Widi Hardjono mengatakan, pemerintah bekerjasama dengan pihak asosiasi seperti SCOPI dan IDH GCP dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia  dengan menggelar pelatihan-pelatihan kepada para master trainer.

“Kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak SCOPI dan IDG GCP ini sangat membantu pemerintah. Diharapkan dengan adanya pelatihan Master training ini berdampak pada doubling  productivity dan tripling quality Kopi Robusta Indonesia,” ujarnya.

Sekadar diketahui, untuk hari pertama dilaksanakan yakni Selasa (21/9) kegiatan berupa teori, dan  Kamis (22/9) kegiatan akan dilanjutkan dengan kegiatan praktek yang dengan mendatangi kebun-kebun kopi milik petani. (Irw)

 

 

Sumber: Artikel ini telah ditulis oleh Koran Editor dan dipublikasikan di website Koran Editor pada link “http://www.koraneditor.co.id/2016/09/scopi-dan-idh-gcp-latih-master-trainer.html”

Share this Post