Belajar Jadi Ahli Pencicip Kopi di Trade Expo Kemayoran

Detik Finance, Jakarta – Apa rasa yang terekam ketika menyeruput secangkir kopi murni? Rasa pahit terkadang bercampur manis dan asam bahkan sulit mendeskripsikannya. Deskripsi karakter rasa kopi yang beragam inilah justru yang membuat sebuah kopi semakin punya harga tinggi.

Penentuan kualitas kopi melalui deskripsi rasa ini perlu ahli penilai yang mengetes rasa yaitu disebut Q-Grader. Proses yang dilakukan disebut cupping. Penasaran mau coba cupping bersama Q-grader sungguhan? Datang ke Hall C Pameran Trade Expo Indonesia di Hall JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Tepatnya di stand Sustainable Coffee Program Initiative (Scopia).

Caswell’s lab di dalam stan Scopia membuka kelas cupping test setiap hari selama pameran. Hari ini merupakan sesi cupping test kopi arabica. Enam jenis kopi sudah tersaji di atas meja.

Masing-masing disajikan dalam lima cawan, sehingga ada 30 cawan dalam satu sesi. Kopi sudah yang sudah diroasted atau dipanggang kemudian dihaluskan dan disajikan.

Pengunjung pun antusias menjajal menjadi Q-Grader. Cupping test dimulai dengan menghirup aroma kopi yang tersaji di tiap cawan. Nama jenis kopi tidak akan diumumkan sampai cupping test berkakhir.

“Ini blind test. Jadi kami nggak akan beri tahu kopi jenis apa. Kalau dikasih tahu nanti penilaian menjadi tidak subjektif. Kita tebak-tebakan dulu,” ungkap seorang Q-Grader, Mira.

Mira menjelskan, proses menghirup aroma bubuk kopi merupakan cara menelaah aroma kopi. “Di proses ini kita bisa mengimajinasikan kopi ini aromanya apa. Ada bantuan dari flavour wheel (diagram aroma). Ada fruity, chocolaty, dan lainnya,” kata Mira sambil memandu jalannya cupping test.

Dalam sesi tersebut, ada 3 Q-grader dan beberapa pengunjung yang tertarik menjajal jadi penilai kopi. Sesi cupping test ini bisa diikuti pengunjung setiap hari selama pameran pada 21-25 Oktober 2015. Datang saja setiap pukul 10.00, 13.00 dan 16.00 WIB.

Ketiga orang Q-grader bersama pengunjung nampak mendekatkan hidung ke masing-masing cangkir kopi. Q-grader menghirup satu demi satu sambil membawa form penilaian berisi tabel karakteristik rasa.

“Kita sedang lakukan tes aroma setelah kopi digiling dan sudah melalui proses roasted. Warna-warna di diagram rasa membantu kita untuk menemukan istilah yang tepat. Ada karakter kopi fruity, ada spesifik lagi kok kaya apel, jeruk. Atau rasanya spicy kaya rempah-rempah,” jelas Mira.

Selesai semua menciumi aroma kopi, berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu diseduh. “Kopi akan kita seduh selama 4 menit. Lalu kita cium lagi. Setelah itu bisa kita minum,” tambahnya.

Menurut Mira, masyarakat awam pun bisa dilatih menjadi Q-grader. Namun penilainnya hanya bisa dilakukan di lab seperti Caswell’s. Sebab semua ada standarnya bahkan hingga lama waktu menyeduh dihitung waktunya yaitu 3 menit.

“Sudah kita seduh kopinya. Kita tunggu 4 menit jangan dulu diaduk. Idealnya 3-4 menit. Mengaduknya pun tidak sembarangan. Ada tekniknya yaitu sendok di permukaan kopi saja. Didorong dua kali lalu diputar searah jarum jam,” jelas Mira.

Pengunjung pun mencoba mengaduk. Saat tiba menyeruput kopi, pangunjung makin ramai. Setelah kopi diaduk dan dibuang buih di permukaan, artinya sudah siap diseruput. Pengunjung menyeruput hanya seujung sendok untuk ke 30 cangkir.

“Semakin tinggi manisnya itu makin bagus. Rasa pahitnya tidak boleh terlalu tinggi. Ada rasa yang tertinggal di tenggorokan dan di lidah yaitu after test,” kata Mira memberi bocoran.

Selesai mencicipi, semua memberi kesan rasa apa saja yang tersaji. Setelah dikenali karakter rasanya, maka bisa dikenali varietas kopinya.

“Kopi A dan B Kintamani, Kopi C dari Gunung Manglayang, Jawa Barat. Kopi D dari perkebunan PTPN XII Jampit, Bondowoso dan E dari Gunung Papandayan, Garut. Juaranya adalah Kopi D karena karakter rasa paling beragam dan manisnya tertinggi,” kata Mira.

 

 

Sumber: “Yuk, Belajar Jadi Ahli Pencicip Kopi di Trade Expo Kemayoran” ditulis oleh Lani Pujiastuti. Dipublikasikan tanggal 23 Okt 2015 pada https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3051864/yuk-belajar-jadi-ahli-pencicip-kopi-di-trade-expo-kemayoran

Share this Post