MTNM & Upgrading Robusta 2024: Kolaborasi Multipihak Cetak Coffee Master Trainer Berkompetensi

Tanggamus, Lampung, 1 November 2024 – Coffee Master Trainer Upgrade (MUG) Program: Indonesia Coffee Export Development merupakan program kerja sama strategis antara SCOPI dan The International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC), yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi Master Trainer (MT) untuk mendorong penerapan budidaya dan pascapanen kopi berkelanjutan oleh petani. Pada tahun 2024, MUG program akan mengimpelementasikan sesi upgrading bagi MT dalam rangkaian kegiatan MT National Meeting (MTNM) & Upgrading. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Karo, Sumatera Utara untuk MT Arabika, kali ini program MTNM & Upgrading 2024 dilaksanakan di KabupatenTanggamus, Lampung untuk MT Robusta selama lima hari sejak tanggal 28 Oktober – 1 November 2024.

Pada pelaksanaan program MTNM & Upgrading di Tanggamus, SCOPI dan ITFC berkolaborasi  dengan GIZ dan Nestlé melalui proyek SASCI+ dan Coffee++. Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, lembaga kerjasama internasional untuk pembangunan berkelanjutan yang bekerja di seluruh dunia atas nama Pemerintah Jerman. Proyek Coffee++ yang merupakan bagian dari SASCI+ dan dijalankan bersama Nestlé, berfokus pada transformasi mata pencaharian petani kopi kecil melalui penerapan praktik pertanian regeneratif.

Kegiatan MTNM & Upgrading untuk MT Robusta ini mencakup sesi Training of Trainers (ToT) Budidaya Kopi dan Pascapanen untuk mencetak MT baru yang berasal dari staf lapangan anggota dan mitra SCOPI, sesi Training of Trainer (ToT) Metodologi Pelatihan, dan dilanjut dengan Sertifikasi Kompetensi Pembudidaya Kopi dan Sertifikasi Kompetensi Instruktur/Trainer sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Kegiatan ini melibatkan 35 peserta yang terdiri dari Calon MT dan MT Robusta dari Lampung, Lahat, Palu, dan Sumatera Barat. Pembukaan kegiatan secara resmi dilakukan pada 28 Oktober 2024 di Hotel Royal Gisting, Tanggamus. Pada pembukaan acara tersebut, disampaikan mengenai pentingnya pelaksanaan kegiatan ini untuk mencetak MT yang berkompetensi.

General Manager, Trade & Business Development, ITFC, Nasser Al-Thekair, dalam sambutannya secara online menyampaikan bahwa Master Trainer telah menjadi ujung tombak upaya ITFC dan SCOPI dalam mempromosikan praktik pertanian kopi yang berkelanjutan. “Pentingnya kegiatan ini untuk melengkapi kompetensi para MT yang sesuai dengan Badan Nasional Standar Profesi yang bermanfaat untuk karir MT dan mendukung kesuksesan industri kopi Indonesia di masa mendatang,” jelas Nasser.

Sekretaris Dewan Pengurus SCOPI 2024-2027, Eman Wisnu Putra, yang turut hadir dan memberikan sambutan juga menjelaskan terkait tujuan pelaksanaan kegiatan ini. Eman menjelaskan bahwa secara umum, kegiatan ini memiliki beberapa tujuan penting yang ingin dicapai bersama yaitu merekrut MT baru, mendiseminasikan pengetahuan baru dan strategi, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan MT, serta melakukan proses sertifikat kompetensi. “Saya yakin bahwa pertemuan ini akan menjadi langkah besar dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbaik dunia, dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berorientasi masa depan,” tambah Eman.

Danny Ferry Juddin, selaku Manajer Proyek SASCI+/Coffee++, menekankan kolaborasi multipihak dalam terlaksananya kegiatan ini. Danny menyampaikan bahwa, “Kegiatan ini merupakan kerjasama dari banyak pihak, sebagai bentuk upaya yang dibangun bersama-sama untuk memajukan kopi di Indonesia. Bersama-sama kami berharap dapat terus meningkatkan kualitas, kuantitas, dan keberlanjutan kopi.“

Kegiatan ini juga melibatkan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung dalam pelaksanaan ToT Budidaya Kopi dan Pascapanen. Bambang Haryanto, S.P., M.Si selaku Widyaiswara Bapeltan Lampung dan juga merupakan Grand Master Trainer (GMT) SCOPI menyampaikan sambutan mewakili Kepala Bapeltan Lampung. Bambang menyebutkan bahwa Lampung merupakan daerah penghasil kopi tertinggi nomor 2 di Indonesia. Di dalam proses pelatihan untuk komoditas kopi, terdapat tugas pokok untuk meningkatkan produktivitas, kinerja, motivasi, dan kepuasan kerja. “Pelatihan adalah tugas Bapeltan sebagai institusi pelatihan. Kami sangat berterima kasih sudah dilibatkan dalam kegiatan ini untuk melakukan tugas kami. Harapannya setelah adanya pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap para peserta,“ jelas Bambang.  

Sesi pembukaan kegiatan diakhiri dengan sambutan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Tanggamus yaitu drh. Ari Priyanto, yang sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, drh. Ari mengatakan harapannya setelah pelakasanaan kegiatan ini yakni para peserta Master Trainer atau penyuluh baik yang ada di Tanggamus ataupun di luar dapat memberikan wawasan kepada para petani kopi sehingga ke depannya produksi kopi di Indonesia akan meningkat. “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Semoga setelah adanya pelatihan ini, meningkatkan pengetahuan para peserta dan dapat ditularkan kepada para petani kopi yang nanti dilatihnya. Tentunya kopi Indonesia juga dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya,“ tutup drh. Ari.

Setelah kegiatan ini, diharapkan para Calon MT memiliki kompetensi yang mumpuni untuk dapat melatih dan membina para petani kopi di daerahnya masing-masing. Para Calon MT dan MT yang direkomendasikan kompeten oleh para asesor akan mendapatkan sertifikasi kompetensi profesi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang menjadi pengakuan formal terhadap keahlian mereka serta menjamin keberlanjutan program pendampingan petani kopi.

Share this Post